Dalam rangka memperingati Hari Keselamatan Pasien Sedunia (World Patient Safety Day) yang jatuh pada 17 September 2025, Divisi Mutu Charitas Group menggelar seminar bertema “Safe Care for Every Newborn and Every Child” di Auditorium Lantai 8 Charitas Hospital Palembang.

Tema besar ini selaras dengan kampanye global WHO yang menekankan pentingnya keselamatan pasien sejak awal kehidupan. Bayi baru lahir dan anak-anak merupakan kelompok paling rentan terhadap insiden karena keterbatasan mereka dalam mengutarakan kondisi maupun keluhan. Oleh karena itu, perlindungan keselamatan mereka menjadi prioritas utama di seluruh lini pelayanan kesehatan.

Seminar dibuka oleh Ketua Yayasan Charitas, Sr. M. Henrika FCh yang menegaskan bahwa “Bayi dan anak-anak adalah kelompok yang sangat rentan terhadap insiden, karena mereka belum mampu menyampaikan apa yang mereka rasakan maupun alami secara rinci.”

Kegiatan ini dihadiri oleh para dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan lainnya, hingga manajerial rumah sakit yang berasal dari Klinik maupun Rumah Sakit dibawah naungan Yayasan Charitas Group dan Rumah Sakit Jejaring sehingga menjangkau sasaran yang komprehensif.

Sebagai bentuk edukasi publik, panitia juga membagikan 500 goodie bag yang berisi leaflet informasi tentang keselamatan pasien bayi dan anak serta paket P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) bagi pasien rawat inap di lingkungan Charitas Group. Langkah ini bertujuan membangun engagement dengan pasien dan keluarga agar bersama-sama sadar pentingnya pencegahan insiden keselamatan selama menjalani perawatan..

Seminar ini dimoderatori oleh dr. Radicha Maurisha ini menghadirkan narasumber berkompeten, antara lain:

1. dr. Hadrians Kesuma Putra, Sp.O.G, Subsp. Urogin-Re, yang membawakan materi “Persalinan Aman” mencakup tanda bahaya kehamilan risiko tinggi, prinsip tatalaksana, hingga proses persalinan normal.
2. dr. Gladys Indika Danudibroto, M.Sc, Sp.A, dengan materi “Keselamatan Pasien Anak” yang menekankan peran staf dan keluarga dalam mencegah insiden keselamatan pasien pada anak seperti: bayi tertukar, risiko jatuh pada anak, infeksi dan insiden lainnya selama dirawat di rumah sakit.
3. Harjito, Spd, Skep, Ners, MARS, CHRA, CHQP, Ketua Komite Mutu RSUP Dr. Moh. Hoesin, Surveyor Akreditasi, sekaligus Konsultan Kesehatan Indonesia, dengan materi “Budaya Keselamatan Pasien: Algoritma Just Culture & Pembelajaran Insiden pada Anak dan Bayi Baru Lahir”.
4. Kerrin, SKM., CRP., CHRA, Patient Safety Manager Charitas Group, dengan materi Studi Kasus Insiden Keselamatan Pasiendan Latihan “Just Culture”

Acara seminar diakhiri dengan Post Test interaktif dengan metode Game Kahoot yang berhadiah dan bagi peserta yang telah menyelesaikan post test dan lulus akan diberikan sertifikat dengan Satuan Kredit Profesi (SKP).

Dalam kesempatan yang baik ini Divisi Mutu Charitas group juga memberikan penghargaan berupa sertifikat dan hadiah kepada unit kerja yang aktif melaporkan insiden keselamatan pasien, guna mendorong keterbukaan dan kesadaran akan pentingnya pelaporan insiden.

Dalam pernyataan penutup, Kepala Divisi Mutu Charitas Group, Ns. Andy Aryoko, S.Kep, MARS, QHIA, CHAE menekankan pentingnya memperkuat budaya Just Culture agar budaya pelaporan insiden semakin tumbuh, bahkan dari kejadian terkecil, sehingga mampu mencegah terjadinya insiden yang lebih besar. Ia menegaskan, peran kepemimpinan sangat penting dalam membangun budaya ini melalui:

1. Kebijakan tertulis mengenai Just Culture.
2. Pelatihan bagi manajer dan supervisor untuk mengevaluasi perilaku secara objektif.
3. Sistem pelaporan serta investigasi yang non-punitif.
4. Keteladanan pemimpin dalam merespons kesalahan dengan empati dan tanggung jawab.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan seluruh tenaga kesehatan dan pemangku kepentingan semakin berkomitmen memberikan layanan yang aman, khususnya bagi bayi dan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

#HariKeselamatanPasienSedunia #WorldPatientSafetyDay2025 #SafeCareForEveryNewbornAndEveryChild #CharitasGroup #JustCulture #KeselamatanPasien